Ngronggot - Di tengah pandemi covid-19 yang semakin hari kian mengkhawatirkan. Membuat setiap orang perlu waspada dalam beraktivitas. Mengingat virus ini dapat bertahan selama 72 jam lamanya.
Tidak hanya menjaga kebersihan diri dan melakukan social distancing, Mama juga perlu memastikan makanan yang masuk dalam tubuh.
Selain mengonsumsi makanan yang kaya vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Mama juga perlu memerhatikan cara pengolahannya.
Tak terkecuali saat membeli dan membersihkan bahan-bahan makanan sebelum dimasak agar terhindar dari risiko terjangkit virus.
Cara menyimpan bahan pangan, baik mentah, setengah matang, maupun matang dalam lemari pendingin untuk digunakan dalam jangka tiga hari sampai sebulan dikenal dengan istilah food preparation atau food prep.
Dengan menerapkan food prep, belanja menjadi lebih terukur dan hemat waktu saat akan memasak karena penyiapan hanya dilakukan pada awal periode.
Pada masa pandemi food prep dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi frekuensi ke luar rumah jika tidak memungkinkan untuk belanja sayuran dan buah secara online.
Penerapan food prep diawali dengan belanja bahan pangan untuk satu periode waktu. Bahan pangan segar yang akan disimpan mentah dibersihkan terlebih dulu. Kemudian buang bagian yang tidak dapat dimakan, dan dipotong-potong.
Selanjutnya setiap jenis bahan diletakkan di dalam kontainer tertutup, lalu disimpan dalam lemari pendingin. Jika bahan ini dibersihkan dengan cara dicuci, sebelum disimpan harus ditiriskan dan pastikan kering.
Demikian pula pada buah yang masih utuh seperti alpukat, pisang, anggur, lemon, jeruk nipis, mangga, melon, dan nanas yang juga dapat mengalami kerusakan akibat penyimpanan pada suhu dingin.
Selain itu, buah-buahan memiliki lama penyimpanan yang berbeda, tergantung banyaknya produksi gas etilen pada buah tersebut setelah dipanen. Buah-buahan seperti alpukat, mangga, dan pisang, memiliki laju produksi gas etilen tinggi setelah dipanen, sehingga lebih cepat matang dan mengalami pembusukan. Sebaliknya, buah seperti salak, rambutan, dan jeruk relatif lebih lambat busuk karena produksi gas etilennya rendah setelah dipanen.
Pengolahan bahan yang disimpan dalam lemari pendingin dapat diurutkan dari bahan yang memiliki laju respirasi tinggi ke rendah, sehingga pada akhir periode tidak ada bahan yang rusak. Selain itu, fluktuasi suhu lemari pendingin juga perlu diperhatikan.
Suhu yang stabil memungkinkan penyimpanan menjadi lebih lama.