SEJARAH DESA
Desa Kalianyar tidak terlepas dari sejarah induk desa, yaitu Desa Klurahan, yang sekarang adalah desa yang bersebelahan dengan desa Kalianyar. Desa ini awalnya adalah wilayah desa Klurahan yang terletak di sebelah timur laut. Kemudian Desa Klurahan yang sangat luas tersebut pada awal abad 20 dilakukan pemekaran menjadi empat desa, yaitu :
Dinamakan dengan nama “Kalianyar” karena di wilayah desa ini terdapat sungai baru yang saat itu baru saja dibangun, yaitu Sungai B 12 dan beberapa saluran tersier. “Kalianyar” adalah bahasa jawa yang artinya “Sungai Baru”, yang berasal dari suku kata “kali” artinya sungai dan “anyar” artinya baru.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Kalianyar hingga sekarang adalah sebagai berikut:
Secara geografis Desa Kalianyar terletak pada posisi 07 33’4.7” Lintang Selatan dan 112 04’01.6” Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 49 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Nganjuk tahun 2010, selama tahun 2010 curah hujan di Desa Kalianyar rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Pebruari hingga mencapai 405,04 mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2009-2011.
Secara administratif, Desa Kalianyar terletak di wilayah Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga, sebagai berikut :
|
No |
Uraian |
Desa |
|
1 |
Sebelah Utara |
Desa Sambiroto Kecamatan Baron Desa Drenges Kecamatan Kertosono |
|
2 |
Sebelah Timur |
Desa Trayang Kecamatan Ngronggot |
|
3 |
Sebelah Selatan |
Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot |
|
4 |
Sebelah Timur |
Desa Kaloran Kecamatan Ngronggot |
Jarak tempuh Desa Kalianyar ke ibu kota kecamatan adalah 4 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 7 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 30 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 40 Menit.